Kali ini Nancy bertumpu padaku saat tenang. Dia sahabatku. Menundukkan kepalanya dibahuku. Aku tahu apa yang sedang terjadi, seperti biasa temanku satu ini selalu bermasalah dalam hal percintaannya. Setiap kali kutanyakan "Ada apa?" Tak lain jawabannya "Kau tau sendiri".
Hal yang menurutku sangat rumit melebihi teori-teori dalam Sosiologi. Inilah yang aku takutkan. Sekarang dipundakku tersandar seseorang yang sedang rapuh karena cinta. Aku tidak ingin mengalami hal ini lagi sepertinya. Merasa lemah dan hancur di depan orang karena hal sepele yang mungkin rumit jika memang sudah pernah merasakan. Otakku berputar seperti jarum jam, aku tersenyum simpul mengingat diriku yang nyaman dengan keadaan sendiri tanpa mengharap adanya seorang kekasih lagi "saat ini". Melepas segala beban yang dulu juga pernah kurasakan. Bebas, aku ingin menikmati masa remajaku lebih nyaman. Menikmati air mataku yang berlinang untuk hal yang mengharukan bukan yang menyakitkan. Mungkin suatu saat nanti sedikit demi sedikit aku ingin merasakan apa itu cinta. Munafik jika aku tidak ingin merasakannya lagi seperti dulu, dulu saat aku bersama seseorang yang hanya bisa membuat hatiku perih saat melihat wajahnya tapi hanya indah diawal bersamanya. Ah sudah lupakan. Aku ingin bebas untuk saat ini. Ini masaku, masa muda, masa indah.
Minggu, 28 September 2014
Aku Kepada Cinta
Langganan:
Komentar (Atom)